Shalat khusyuk itu…

sholat

Sumber gambar: http://jmme.feb.ugm.ac.id/mengapa-sulit-khusyu-dalam-sholat/

Pernah ada orang yang di wall facebook-nya nulis kayak gini:

Kalau shalat kita tidak diangap shalat, karena tidak bisa khusyuk, selalu mikirin dunia. Kita sudah berusaha lebih baik, tapi kita tidak bisa. Kalau begitu untuk apa kita capek-capek sujud, rukuk, tapi tidak dapat pahala!  Udah gitu shalat tapi sering maksiat. Mending tidak usah shalat aja sekalian!

Mantap banget kan…

ampe sedih bacanya…

 

Well,,, Allah ga pernah membebankan kepada kita apa yang tidak kita mampu. Kalau kata guru ngaji saya, syariah memang syariah. Tapi syariah juga ga menafikan kita sebagai manusia. Orang shalat ya harus khusyuk. Tapi khusyuk semampunya. Tingkat khusyuk yang paling rendah adalah bahwa dia sadar tentang apa yang sedang dibaca.

Kalau ada hal-hal tentang dunia yang mampir di pikiran kita saat shalat, pastinya itu selalu ada dalam pikiran manusia. Bedanya ada yang banyak mampirnya, ada juga yang sedikit. Ia mengingat Allah lagi dengan takbiratul ihram yang diucapkan setiap kali berpindah dari satu gerakan ke gerakan lain dalam shalat.

Kalau kita mengatakan syarat sah shalat itu harus khusyuk, tanpa melihat apapun di sekitarnya. Engga mendengar suara apa saja di sekitarnya. Ini adalah syarat yang ga pernah dikatakan oleh siapa pun dalam Islam.

Rasulullah aja pernah memperpanjang sujudnya saat Hasan Husen, anak dari Ali dan Fatimah, naik ke punggung beliau. Karena beliau merasa ada anak kecil di punggungnya. Beliau juga membolehkan kita untuk membunuh binatang berbahaya seperti ular, laba-laba beracun, atau kalajengking meskipun kita sedang shalat. Membolehkan kita menghalangi orang yang lewat di hadapan kita yang sedang shalat. Itu artinya, orang yang shalat merasa, melihat, dan mendengar apa yang sedang terjadi di sekitarnya. Jadi siapa yang bilang kalau shalat yang khusyuk itu harus “mati rasa”?

Kalau kita shalat lima waktu, tapi maksiat juga masih jalan. Shalat harus tetap dikerjakan, jangan ditinggalkan! Terus bertobat dan minta ampunan kepada Allah agar dijauhkan dari maksiat. Mendingan masih shalat meskipun terkadang diselingi maksiat, daripada meninggalkan shalat sama sekali dan tetap berbuat maksiat.

Satu pemikiran pada “Shalat khusyuk itu…

Tinggalkan komentar